DIRGAHAYU.ID ,Jambi – Anggota Komisi VIII DPR RI, Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA), menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap penyimpangan ideologi yang berpotensi menggerus keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan HBA dalam kegiatan Serap Aspirasi bersama tokoh agama dan pimpinan lembaga sosial keagamaan mitra Kementerian Agama Provinsi Jambi, di Kedai Kajanglako, Telanaipura, Kota Jambi, Senin (27/10/2025).
Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf (Penais Zawa) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi, sebagai upaya memperkuat sinergi pembinaan keagamaan dan menjaga ketahanan ideologi kebangsaan di tengah masyarakat.
Melalui sambungan Zoom Meeting, HBA yang tengah mengikuti rapat penting terkait penyelenggaraan haji di Jakarta, tetap menyempatkan diri untuk berdialog dan mendengar langsung masukan dari para tokoh agama di daerah.
“Walaupun masa reses, saya tetap harus mengikuti rapat dari pagi hingga malam. Namun aspirasi dan masukan dari Bapak dan Ibu semua sangat penting dan akan kami tindak lanjuti,” ujar HBA.
Waspadai Gerakan Lembaga Keagamaan Menyimpang
Dalam paparannya, HBA mengungkapkan adanya 15 lembaga sosial keagamaan yang diduga menghimpun dana publik secara ilegal, termasuk melalui kotak amal di tempat umum, untuk menggerakkan agenda pendirian negara Islam.
Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan konsensus dasar negara yang lahir dari hasil musyawarah para ulama dan tokoh bangsa dalam sidang BPUPKI.
“Kesepakatan tentang NKRI bukan keputusan sepihak. Ia lahir dari musyawarah para pejuang bangsa, termasuk para ulama. Maka, menjaga keutuhan NKRI adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas HBA.
Lebih jauh, HBA mengungkapkan bahwa Bank Indonesia telah menindak delapan organisasi yang terindikasi mengarahkan kegiatannya pada upaya serupa. Ia pun mengajak seluruh tokoh agama di daerah untuk lebih aktif mendeteksi dan melaporkan potensi penyimpangan ideologi di lingkungan masing-masing.
Pesantren Jangan Jadi Alat Kepentingan Politik dan Ideologi
HBA juga menyoroti dua pondok pesantren yang diduga beroperasi di bawah nama lembaga tidak jelas dan terindikasi menyimpang. Ia mengingatkan agar seluruh elemen keagamaan – mulai dari Takmir Masjid, MUI, NU, Muhammadiyah, BKMT hingga organisasi pengajian – lebih proaktif memantau aktivitas lembaga keagamaan yang tidak sejalan dengan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Pesantren adalah sumber cahaya pengetahuan. Jangan sampai ada oknum yang menungganginya untuk kepentingan yang merusak,” tegasnya lagi.
Diskusi Hangat, Banyak Aspirasi Mengemuka
Kegiatan yang dipandu oleh Ir. H. Syahrasaddin, M.Si, tenaga ahli utama DPR RI, berlangsung dinamis. Sejumlah peserta menyampaikan pandangan terkait maraknya organisasi keagamaan yang menyimpang serta perlunya sosialisasi massif kepada masyarakat melalui berbagai media.
Perwakilan dari NU dan MUI Kota Jambi mengusulkan agar dilakukan kolaborasi antara HBA, MUI Provinsi, dan Lembaga Adat Melayu (LAM) dalam melakukan edukasi publik tentang ideologi Pancasila serta bahaya paham radikal.
Beberapa peserta juga menyoroti perlunya kurikulum pendidikan agama yang kontekstual agar generasi muda tidak mudah terpengaruh oleh ideologi transnasional.
“Organisasi terlarang rata-rata diisi anak muda usia 17 tahun. Maka, sosialisasi kepada generasi muda harus diperkuat,” ujar salah satu peserta diskusi.
Kemenag Jambi Apresiasi Kepedulian HBA
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, Dr. H. Mahbub Daryanto, M.Pd.I, menyampaikan apresiasi kepada HBA atas dukungan dan perhatian besarnya terhadap dunia keagamaan di Jambi.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak HBA yang telah memfasilitasi kami bersilaturahmi dengan tokoh agama dan ormas. Banyak aspirasi yang muncul, dan kami akan menindaklanjutinya bersama beliau,” ujar Mahbub.
Ia menambahkan, salah satu isu penting yang akan menjadi fokus tindak lanjut adalah pemberantasan buta aksara Al-Qur’an, yang masih menjadi tantangan di beberapa daerah di Jambi.
“Masalah buta aksara Al-Qur’an menjadi catatan penting dalam diskusi ini, dan insyaallah akan kami tindaklanjuti bersama,”tambahnya.
Komitmen Bersama Perkuat Moderasi Beragama
Ketua Fahmi Tamami, Ustadz Marjansyah, turut menyampaikan apresiasi kepada HBA yang telah mempercayakan organisasinya mengikuti kegiatan bertema moderasi beragama tersebut.
“Kami siap membantu pemerintah menjaga keutuhan negara ini dari upaya-upaya yang ingin merusak dengan dalih agama,”tegas Marjansyah.
Menutup arahannya, HBA kembali menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat daerah, khususnya dalam memperkuat moderasi beragama dan ketahanan ideologi bangsa.
Silakan teruskan diskusi dengan pihak Kanwil Kemenag. Semua aspirasi yang disampaikan akan menjadi dasar kebijakan yang akan kami perjuangkan di tingkat nasional,” tutup HBA.(Hi)
