DIRGAHAYU.ID ,Merangin – Menempuh perjalanan jauh dan melelahkan tak menjadi halangan bagi Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar, Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA), untuk terus memperjuangkan kemajuan pendidikan Islam di Provinsi Jambi.
Rabu (29/10/2025), HBA menyambangi Pondok Pesantren Fajar Taruna Insani di Desa Tuo, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin.
Kehadiran mantan Gubernur Jambi itu disambut hangat oleh pimpinan ponpes, Buya Trisno, S.Sos.I, MM, bersama para pengasuh dan dewan guru. Ponpes ini merupakan binaan Dr. H. Muhammad Ridwansyah, SE, M.Sc, Ketua Harian Tenaga Ahli Gubernur Jambi.
Dalam kunjungan tersebut, HBA yang didampingi tim tenaga ahli DPR RI berdialog langsung dengan para santri dan santriwati. Ia memberikan motivasi dan semangat agar para santri memiliki cita-cita tinggi dan terus mengembangkan kemampuan diri.
“Anak pesantren juga bisa jadi Gubernur. Bapak dulu pernah jadi camat, kepala dinas, sekda, bupati, hingga gubernur, dan sekarang menjadi anggota DPR RI. Cerita ini bukan untuk berbangga diri, tapi agar kalian semangat dan percaya diri,” ujar HBA di hadapan para santri.
HBA juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai modal bersaing di masa depan.
“Santri harus bisa bahasa Arab, Inggris, dan bahkan bahasa Mandarin. Itu penting untuk membuka peluang yang lebih luas,”tambahnya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Fajar Taruna Insani, Buya Trisno, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian HBA terhadap dunia pendidikan pesantren.
“Alhamdulillah, terima kasih Pak HBA atas kunjungannya. Semoga beliau selalu diberi kesehatan dan kekuatan dalam mengemban amanah,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, HBA menyerahkan bantuan Al-Qur’an kepada pihak pondok serta menerima proposal permohonan bantuan isi ulang air minum dari pimpinan pesantren. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto bersama para santri.
Sebagai informasi, Ponpes Fajar Taruna Insani berdiri sejak tahun 2019 di atas lahan seluas setengah hektar. Saat ini, pesantren tersebut menampung 48 santri dan santriwati yang mayoritas berasal dari Desa Tuo, Tanjung Berugo, Sungai Tebal, Rancan, Pulau Rahman, dan Kota Rame. Fokus pembelajarannya meliputi pendalaman kitab kuning dan pelajaran umum.
Kunjungan HBA ini diharapkan dapat menjadi dorongan moral dan inspirasi bagi dunia pendidikan Islam di daerah terpencil, sekaligus mempertegas komitmennya sebagai wakil rakyat yang hadir dan peduli terhadap pembangunan sumber daya manusia berbasis nilai-nilai keislaman.(Hi)