Dari Jambi ke Jangkat, HBA Hadirkan Dialog Hangat untuk Masa Depan Pendidikan Islam

HBA Gelar Ngopi bersama tokoh masyarakat, guru madrasah negeri dan swasta di Jangkat. (Doc. Dirgahayu.id)

DIRGAHAYU.ID,Merangin – Perhatian Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) terhadap kemajuan pendidikan Islam di Jambi kembali terbukti.

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil Jambi itu rela menempuh perjalanan panjang hampir 9 jam (359,7 km) dari Kota Jambi menuju Danau Pauh, Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin.

Bukan tanpa alasan, HBA datang untuk mendengarkan langsung aspirasi tokoh masyarakat, guru madrasah negeri dan swasta, serta pimpinan pesantren di wilayah Jangkat.

Lewat forum bertajuk “Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam)” yang digelar di Restu Homestay, Danau Pauh, Kamis (30/10/2025), HBA turun langsung menyerap suara akar rumput. Acara ini diikuti sekitar 120 peserta dengan tema “Peran Serta Tokoh Masyarakat dalam Mewujudkan Pesantren Berkualitas”.

Kegiatan tersebut merupakan inisiatif HBA yang menggandeng Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama RI, dengan pelaksanaan dipercayakan kepada UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi melalui Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Acara dibuka oleh Budi Sanjaya, M.Ed., Ph.D., Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi, dan menghadirkan narasumber Zulfikor, S.Pd.I. Diskusi dipandu oleh Ir. H. Syahrasaddin, M.Si, Tenaga Ahli Utama DPR RI.

 

Dialog Hangat, Aspirasi Mengalir Deras

Suasana forum berlangsung hangat dan penuh empati. Dalam sesi tanya jawab yang interaktif, dipandu moderator Ir.H.Syahrasaddin ,M.Si ,para peserta menyampaikan berbagai aspirasi dan kebutuhan nyata di lapangan.

Mulai dari penyetaraan guru madrasah swasta dengan negeri, peningkatan mutu pendidikan pesantren di desa agar setara dengan kota, hingga permintaan bantuan laboratorium, kitab kuning, ruang kelas baru, sarana transportasi, serta sertifikasi bagi guru madrasah.

Sejumlah peserta bahkan meminta pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru pesantren dan memperbaiki akses jalan menuju lembaga pendidikan Islam di Jangkat Timur.

“Ngopi bersama Pak HBA ini sangat luar biasa. Kami dari pondok pesantren merasa didengar dan dihargai,”ujar Ustadz Apri Syekh, salah satu peserta forum.

Peserta lain, Al Amin, menambahkan, “Terima kasih kepada Pak HBA. Kegiatan ini membuka jalan bagi peningkatan mutu guru madrasah dan pendidikan keagamaan di daerah kami.”

 

HBA: Pendidikan Islam Harus Adaptif dan Berdaya Saing

Menanggapi berbagai aspirasi itu, HBA menegaskan komitmennya untuk menyalurkan setiap masukan secara proporsional.

“Kalau menyangkut ranah daerah, akan saya komunikasikan dengan gubernur, wali kota, atau bupati. Tapi bila terkait kebijakan pusat, akan saya bawa dalam rapat Komisi VIII DPR RI bersama kementerian terkait,”tegasnya.

 

Menurut HBA, pendidikan Islam harus mampu bertransformasi mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai dasar keislaman dan keindonesiaan.

“Pendidikan Islam harus adaptif, humanis, dan berdaya saing. Tapi nilai-nilai keislaman jangan sampai hilang,” ujarnya.

 

HBA menilai kolaborasi antara DPR RI, Kementerian Agama, ormas Islam, dan perguruan tinggi seperti UIN STS Jambi menjadi fondasi penting dalam membangun peradaban menuju Indonesia Emas 2045.

 

Pendidikan Islam, Pondasi Moral Bangsa

Sementara itu, Budi Sanjaya, M.Ed., Ph.D., menyampaikan bahwa forum “Ngopi Pendidikan Islam” ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan legislatif dalam memperkuat mutu pendidikan Islam di daerah.

“Melalui kegiatan ini, kami menjaring aspirasi masyarakat untuk peningkatan kualitas pendidikan Islam di Jambi,” ujarnya.

 

Bagi HBA, perjuangan memperkuat pendidikan Islam bukan sekadar tugas kedewanan, melainkan panggilan pengabdian. Dengan gaya kepemimpinan yang rendah hati, terbuka, dan solutif, ia terus menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan pengambil kebijakan nasional.

“Pendidikan Islam adalah pondasi moral bangsa. Bila pondasinya kokoh, generasi kita akan tumbuh kuat, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan,” tutur HBA menutup pertemuan.

Forum “Ngopi Pendidikan Islam”ini menegaskan peran HBA sebagai jembatan antara masyarakat dan pengambil kebijakan nasional. Dari kota hingga pelosok, HBA terus hadir memperjuangkan pendidikan Islam yang inklusif, berkualitas, dan berdaya saing demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.(Hi)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *