HBA Datangi Ponpes Al-Ishlah di Danau Pauh, Wujud Nyata Kepedulian pada Pendidikan Islam

HBA Kunjungi Ponpes Al -Ishlah Danau Pauh Jangkat. (Doc. Dirgahayu.id)

DIRGAHAYU.ID ,Merangin – Hampir sembilan jam perjalanan darat ditempuh Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) dari Kota Jambi menuju Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin.

Jalan berliku dan jarak 359 kilometer tak menjadi penghalang bagi Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil Jambi itu untuk terus menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan pendidikan Islam di daerah pelosok.

Kedatangan HBA kali ini menuju Pondok Pesantren Al-Ishlah, yang terletak di tepi Danau Pauh, Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat, Merangin,kamis (30/10/2025),bukan kunjungan pertama -ini adalah ketiga kalinya HBA datang meninjau langsung perkembangan pesantren tersebut.

Didampingi tim tenaga ahli DPR RI, HBA disambut hangat oleh Pimpinan Ponpes Al-Ishlah, Ustadz Zulfikor, S.Pd.I, beserta para pengasuh dan santri.

Suasana keakraban tampak begitu terasa. HBA berkeliling ke berbagai fasilitas pondok, termasuk ruang dapur tempat para santri menyiapkan makanan. Ia bahkan sempat menanyakan menu harian para santri, sembari berbincang santai dengan pengurus pondok.

“Ini kunjungan ketiga Pak HBA ke pondok kami. Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian beliau. Tidak hanya kepada masyarakat Jangkat, tetapi juga kepada seluruh pesantren di Provinsi Jambi,” ujar Ustadz Zulfikor dengan mata berbinar.

Pondok Pesantren Al-Ishlah sendiri berdiri sejak tahun 1998, menempati lahan seluas empat hektare. Pesantren ini fokus pada pembelajaran kitab kuning, pendidikan formal, dan tahfidz Al-Qur’an. Saat ini, terdapat sekitar 400 santri yang datang dari berbagai daerah -mulai dari Bandung, Palembang, Bengkulu, Sarolangun, Bangko, hingga sekitar Jangkat.

Dalam kunjungannya, HBA juga memberikan sumbangan berupa sal dan Al-Qur’an kepada Pimpinan Ponpes. Tak berhenti di situ, melalui jalur aspirasinya, HBA berkomitmen membantu pesantren tersebut dengan program inkubasi aspirasi senilai Rp 50 juta pada tahun 2026.

“Pesantren seperti ini adalah benteng moral dan spiritual umat. kita harus bantu agar mereka terus berkembang,” ujar HBA di sela kunjungannya.

Bagi HBA, perjuangan membangun pendidikan Islam bukan sekadar janji politik, tetapi panggilan pengabdian. Ia dikenal konsisten turun langsung ke pelosok Jambi, meninjau, mendengar, dan memberi dukungan nyata bagi lembaga-lembaga pendidikan keagamaan.

Kunjungan ke Jangkat ini menambah daftar panjang langkah nyata HBA dalam memperkuat fondasi pendidikan Islam di Jambi – dari kota hingga pedalaman. Perjalanannya menembus jalan terjal di kaki Bukit Barisan menjadi simbol bahwa komitmen dan kepedulian tidak mengenal jarak.(Hi)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *