Jambi, Dirgahayu id – Kota Jambi, ibu kota Provinsi Jambi, kini berada dalam sorotan tajam. Masyarakat menilai kondisi tata kota jauh tertinggal dibandingkan dengan kota-kota lain di Sumatera, apalagi jika dibandingkan dengan kota-kota besar di Jawa. Infrastruktur yang kurang memadai, pengelolaan sampah yang buruk, serta minimnya ruang terbuka hijau membuat wajah Kota Jambi tampak kumuh dan tidak menarik.
Di tengah ekspektasi tinggi, Wali Kota Jambi yang baru, *Bapak Dr. dr. H. Maulana, M.K.M.*, mendapat tantangan besar untuk membenahi kota ini agar sejajar dengan kota metropolitan lain di Indonesia. Masyarakat berharap kepemimpinan baru ini mampu membawa perubahan besar yang selama ini diabaikan oleh pemimpin sebelumnya.
*Kota yang Semakin Kumuh dan Tertinggal*
Jika dibandingkan dengan Kota Batam, Palembang, Lampung, atau Pekanbaru, Kota Jambi terlihat jauh tertinggal dalam hal tata kota. *Kritik keras dari masyarakat mencuat ke permukaan, mengungkap berbagai permasalahan serius yang harus segera ditangani*:
1. *Sarana Jalan yang Buruk*
Hampir di seluruh wilayah Kota Jambi, kondisi jalan sempit, berlubang, dan kualitas aspal yang buruk sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Buruknya infrastruktur ini tak hanya memperlambat mobilitas warga, tetapi juga berpotensi meningkatkan angka kecelakaan.
2. *Minimnya Pengelolaan Sampah*
Kota Jambi menghadapi krisis kebersihan. Tidak adanya tempat penampungan sampah yang memadai di sudut-sudut kota membuat sampah berserakan di mana-mana. Bau tak sedap, pemandangan yang kumuh, serta potensi penyakit menjadi ancaman nyata bagi warga.
3. *Selokan Terbuka, Ancaman Nyata bagi Pejalan Kaki*
Got atau drainase di pinggir jalan dibiarkan terbuka lebar tanpa pengamanan. Hal ini tidak hanya memperburuk estetika kota, tetapi juga mengancam keselamatan pejalan kaki dan pengendara.
4. *Trotoar yang Tidak Layak*
Trotoar yang seharusnya nyaman untuk pejalan kaki justru dalam kondisi yang tidak layak. Banyak yang rusak, sempit, dan tidak memiliki standar yang aman untuk digunakan oleh masyarakat.
5. *Ketiadaan Ruang Terbuka Hijau*
Minimnya penghijauan membuat Kota Jambi terlihat gersang dan tidak nyaman. Dibandingkan dengan kota-kota lain yang memiliki jalur hijau di sepanjang median jalan, Jambi justru terlihat kering dan panas.
6. *Penataan Bangunan yang Amburadul*
Hampir di semua jalan utama Kota Jambi, bangunan yang berdiri adalah ruko-ruko yang berjejer tanpa perencanaan yang matang. Ini menyebabkan pemandangan kota tampak monoton dan tidak estetis, menghilangkan karakter kota yang seharusnya lebih beragam.
7. *Kawasan Pinggir Batanghari yang Kumuh*
Salah satu pemandangan paling memprihatinkan adalah kawasan pinggir Sungai Batanghari, terutama di depan kediaman Gubernur Jambi. Alih-alih menjadi ikon wisata yang menarik, kawasan ini justru tampak kumuh akibat penataan pedagang yang tidak teratur.
*Tantangan Besar untuk Wali Kota Maulana*
Masyarakat Jambi kini menaruh harapan besar kepada Wali Kota Maulana. Mereka ingin melihat perubahan nyata dalam waktu dekat. Berikut adalah beberapa langkah konkret yang harus segera dilakukan :
1. *Pelebaran dan Perbaikan Jalan*
Jalan-jalan utama harus diperbaiki dan diperlebar untuk mengurangi kemacetan serta meningkatkan kenyamanan pengguna jalan. Program perbaikan 101 ruas jalan yang telah dicanangkan harus direalisasikan dengan cepat.
2. *Penataan Sampah dan Drainase Kota*
Pemkot Jambi harus menyediakan tempat sampah di titik-titik strategis serta membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih modern. Selain itu, selokan yang terbuka harus segera ditutup agar lebih aman dan lebih bersih.
3. *Revitalisasi Trotoar dan Ruang Terbuka Hijau*
Trotoar perlu diperbaiki agar layak dan nyaman bagi pejalan kaki. Ruang hijau juga harus diperbanyak untuk memberikan suasana kota yang lebih sejuk dan asri.
4. *Penataan Ulang Kawasan Pinggir Sungai Batanghari*
Kawasan di sepanjang Sungai Batanghari, terutama yang berada di depan kediaman Gubernur, harus direnovasi menjadi ikon wisata kota. Penataan pedagang dan pembangunan area wisata air bisa menjadi solusi untuk mengubah wajah kota.
5. *Penghentian Izin Ruko di Pinggir Jalan Utama*
Pemkot harus menghentikan penerbitan izin baru untuk pembangunan ruko di sepanjang jalan utama. Sudah saatnya Kota Jambi memiliki perencanaan tata kota yang lebih baik agar tidak terkesan kumuh dan tidak tertata.
6. *Promosi Wisata, Kuliner, dan Batik Khas Jambi*
Jambi memiliki banyak kuliner khas serta batik yang unik. Pemerintah harus mulai serius dalam mengangkat potensi lokal ini agar bisa menjadi daya tarik wisatawan.
*Jambi Menuju Kota Metropolitan*
Jambi punya potensi besar untuk berkembang menjadi kota modern dan maju. Namun, semua itu hanya bisa terwujud jika ada komitmen kuat dari pemerintah daerah, terutama Wali Kota Maulana yang kini dipercaya memimpin.
Masyarakat menunggu gebrakan besar dari beliau. Apakah Jambi akan terus tertinggal dan semakin kumuh, atau justru bangkit dan menjadi kota metropolitan yang bisa dibanggakan?
Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun satu hal yang pasti: *Jambi butuh perubahan, dan perubahan itu harus dimulai sekarang..!
Dibuat Oleh : Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan, M.Tr.Opsla.